Yup, kalung yang berisi janji
Saat Shu Hai berkata dia akan menunggu Hong Pei di luar,
Shu Hai menunggu Hong Pei dikolam.
Sedangkan Saat Hong Pei dan Si Yi berada diantara pintu,
pada akhirnya mereka
tidak bertemu. Karna pada saat Si Yi membuka pintu, Hong Pei sudah tidak ada lagi. Namun saat masuk kedalam Si Yi melihat punggung seseorang yang sedang duduk. Dan ternyata orang itu adalah Jian Hao.
tidak bertemu. Karna pada saat Si Yi membuka pintu, Hong Pei sudah tidak ada lagi. Namun saat masuk kedalam Si Yi melihat punggung seseorang yang sedang duduk. Dan ternyata orang itu adalah Jian Hao.
Kemana Shu Hai dan Hong Pei, mereka sudah dalam
perjalanan pulang. Selama perjalanan mereka terlibat percakapan.
“Hong Pei, apa kau ingin aku membantumu?”tanya Shu Hai
“Dengan apa?”tanya Hong Pei seakan tak perduli
“Aku akan membantumu mendapatkan api dan membakar rumah
itu”ucap Shu Hai yang pertama disahut anggukan oleh Hong Pei(dia asal angguk
aja, lebih tepatnya gak dengerin Shu Hai)
“Apa? Membakar Apa? Tidak Boleh!!”Ucap Hong Pei kemudian,
Shu Hai hanya bisa tersenyum cengengesan
“Kau datang kesini dengan harapan bertemu dengan
seseorang, bukan?”tanya Shu Hai
“Tapi hasilnya mengecewakan”sambung Shu Hai lagi
“Bagaimana kau tau?”tanya Hong Pei
“Aku menyarankanmu berhenti berharap pada orang lain.
Tidak akan ada baiknya. Ini sangat membosankan. Ayo. Aku harus cepat-cepat
pulang kerumah untuk menonton kartunku”ucap Shu Hai namun Hong Pei hanya
terdiam
“Hei! Sudah Hampir terlambat”ucap Shu Hai yang melirik
jam tangannya lalu berlari, sementara Hong Pei terdiam sejenak dan bergumam
bahwa
“ tidak masalah untuk berharap, berharap dia masih
mengingatku(Hong Pei) seperti apa yang kupercaya. Suatu hari, kita pasti bertemu
lagi”
Dilain tempat Si Yi menanyakan Jian Hao kenapa ada
disini. Jian Hao berkata bahwa ia tidak tau harus menjawab apa lagi pertanyaan
Si Yi itu. Si Yi hanya tidak menyangka bahwa ada seseorang-. Seseorang yang
datang kemarikan potong Jian Hao yang dibalas anggukan oleh Si Yi
“Aku tiba-tiba rindu padanya hari ini, terasa seperti dia
datang kesini, jadi aku datang bahkan tanpa memikirkannya”ucap Jian Hao kepada
Si Yi, namun Si Yi tidak mejawab apa-apa
“Tidakkah kau merasa ini sangat hebat? Kita berdua datang
kesini diwaktu yang sama tanpa rencana apapun. Aku berfikir Hong Pei sedang
memikirkan kita secara telepatis. Aku dengar orang-orang berkata bahwa hanya
orang-orang yang dia cintai, yang dapat merasakannya”ucap Jian Hao yang membuat
Si Yi tersenyum.
“Terkadang, aku berfikir apakah aku haarus mempercayai
takhayul seperti ini. Aku jelas-jelas tau ini tidak terlalu ilmiah, tapi aku
tidak bisa tidak mempercayainya”ucap Jian Hao
“Aku mempercayainya, karna kau dan Hong Pei adalah
sahabat. Sangat alami jika kau mampu merasakannya”ujar Si Yi
“aku sedang berfikir didunia ini, hanya kita yang dapat
bertemu untuk merindukannya bersama. Mengapa? Karena kau adalah pacarnya dan
aku adalah sahabatnya”ucap Jian Hao yang membuat Si Yi terseyum
“karena kita berdua sudah disini, dimana dia?”ucap Jian
Hao melirik kepada Si Yi yang dibalas tertawaan kecil oleh Si Yi. Lalu Jian Hao
sambil berandapun berteriak memanggil-manggil nama Hong Pei lalu diikuti oleh
Si Yi.
Diperjalanan pulang Hong Pei bertanya kenapa Shu Hai
bergegas ingin pulang, Shu Hai menjawab bukankah sudah ia katakan bahwa dirinya
ingin menonton kartun.
“Kartun tidak memiliki kaki, mereka juga tidak akan
kabur. Untuk apa bergegas?”tanya Hong Pei. Shu Hai menjawab jika ia melewatkan
kartunya ia tidak akan berjumpa dengan
Xiao-Shiannya(karakter kartun) selama satu minggu.
“wow, tingkat keeksentikkanmu tinggi sekali. Tidak
bisakah kau menontonnya online. Sejujurnya aku perhatikan tidak ada yang tidak
bisa kau lakukan secara online”ujar Hong Pei yang dijawab tentu oleh Shu Hai.
Hong Peipun muncul tepat didepan Shu Hai mencoba menahan Shu Hai
“Hei berhenti melakukan itu. Apa maumu sekarang? Aku
sudah melakukan semua yang kubisa”ujar Shu Hai
“Tidak apa-apa. Tidakkah menurutmu cuaca hari ini cukup
bagus? Tidakkah hari ini terasa nyaman?tanya Hong Pei yang dijawab Bagus oleh
Shu Hai
“Bolehkan aku minta satu permintaan lagi”tanya Hong Pei
yang dijawab tidak oleh Shu Hai sambil menutup telinganya
“kak Shu Hai”ujar Hong Pei sambil melompat-lompat seperti
anak-anak
“Hei, apakah kau tidak tau malu? Kita dilahirkan ditahun
yang sama, tapi kau lahir dibulan yang lebih awal. Kau memanggilku KAKAK Shu Hai?”ujar Shu Hai
“memang benar kita dilahirkan ditahun yang sama, tapi aku
sudah mati enam tahun yang lalu. Jika aku 22 tahun maka kau sudah berumur 28
tahun”ujar hong Pei yang langsung dipotong Shu Hai kau dan langsung berbalik.
Begitu Shu Hai bebalik epala Hong Pei langsung menunduk dan pura-pura merajuk
“Aku tidak mempunyai banyak waktu yang tersisa. Setelah kau mengembalikan jam
tangan itu...”ucap Hong Pei yang dijawab bahwa Hong Pei sangat menyebalkan oleh
Shu Hai. Akhirnya Shu Hai menanyakan keinginan Hong Pei... Apa keinginan Hong
Pei >>>>>>>
Mereka sudah berada dipinggir lapanagn basket. Ternyata
permintaan Hong Pei adalah bermain basket. Hong Pei mengajak Shu Hai berman
basket, namun Shu Hai memilih untuk menonton kartunnya melalui tab dipinggir
lapangan. Sesekali Shu Hai melihat kearah orang yang bermain basket dengan
pandangan(mungkin iri/kagum). Hong Pei tidak benar-benar bermain basket,
layaknya orang normal,(lebih seperti pemain yang gak dianggep(miris)).
Akhirnya setelah yang lain selesai bermain basket,
Hong Pei menyuruh Shu Hai untuk mulai
bermain basket. Namun setelah Shu Hai bermain basket, satu kata “GAGAL TOTAL”eh
dua kata deh.
Masih mendrible (mantulin bola kelantai pake tangan)
bolanya pada kabur mulu(hadeh(_-_))
Akhirnya Shu Hai terlihat sangat kelelahan tapi tetap
mencoba mendrible bola
“Shu Hai, mengapa kau sangat buruk”tanya Hong Pei, Shu
Hai mencoba marah, namun dia kembali kelelahan yang membuat Hong Pei kuatir
“Mengapa mukamu sanagt pucat? Apakah kau baik-baik saja?
Ayo kita pulang saja”ujar Hong Pei namun semangat Shu Hai langsung bangkit dan
berapi-api kali ini
“kata siapa? Aku bisa melakukannya. Aku tidak percaya aku
tidak bisa mencetak skor”ucap Shu Hai percaya diri
“Hei lihat”ujar Shu Hai menunjuk kearah lain untuk
mengalihkan perhatian Hong Pei, sementara Shu Hai mencoba memasukan bola
keranjang, reflek Hong Pei menghentikan bola dengan tangannya, Hong Pei malah
bisa menyentuh bola tersebut dan berakibat bola tersebut mendarat keras diwajah
Shu Hai(ya ampun, udah wajahnya gitu,
untung gak jadi gado-gado tuh wajah)
Hong Pei dengan keheranan dan perasaan amat senang karena
bisa menyentuh bola, sedangkan Shu Hai terkapar. Betul betul seperti teman yang
tertawa saat kita menangis deh. Hong Pei tertawa, Shu Hai nangis seperti
anak-anak karena terkena bola(hidungnya
sampai mimisan, kali ini poor Shu Hai deh)
Sampai akhirnya dirumah Hong Pei dengan kesibukan dengan
kebingungannya sendiri yang ia bisa menyentuh bola. Sementara Shu Hai memainkan
game, saat Hong Pei mengangu Shu Hai, Shu Hai menunjukan hidungnya yang mimisan
karena Hong Pei, Shu Hai berkata itu adalah tekad Hong Pei, seberapa buruk Hong
Pei ingin melukainya. Hong Pei hanya bisa menjawab kalau itu adalah reflek
pemain bola, dan jangan dimasukkan kehati.
“Aku tidak memasukannya kehati, aku mendapatkannya
diwajahku”ujar Shu Hai menunjukan wajahnya yang mimisan, dia bertanya lagi bahwa
kapan dia pernah menyalahkan hong pei. Hong Pei hanya bisa kembali meminta maaf
dan berkata tidak sengaja.
“kenapa aku merasa seperti kau sedang menertawakan
kesengsaraanku. Ketawa, kau tertawa. Kau akan menangis sebenatr lagi”ucap Shu
Hai. Hong Pei beralih bahwa dia tidak tertawa dan biasanya dia terlihat seperti
ini. Shu Hai melakukan vhatting di media sosial sambil tetap berbicara pada
Hong Pei, di media sosial Shu Hai menceritakan bahwa dia tadinya bermain basket
dengan hantu
“kau senang bukan? Lihat, aku bukan hanya eksentrik
jelek, sekarang kulitku juga menggelap”ujar Shu Hai
“”Eksentik jelek” apanya? Berhenti mengarang kata”ucap
Hong Pei
Shu Hai sibuk dengan media sosialnya dan tidak perduli
dengan apa yang dikatakan Hong Pei
“sebenarnya aku merasa senang. Aku sebenarnya berfikir
bahwa aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi dengan dunia ini. Aku sudah
mempersiapkan mentalku untuk itu, tapi pada saat aku menyentuh boal itu...
Wow!. Tiba-tiba aku merasa tidak seperti tak punya harapan lagi. Aku merasa seperti
aku belum meninggalkan dunia manusia sama sekali. Aku merasa sangat nyata”ujar
Hong Pei.
Di media sosial Shu Hai mendapatkan pesan untuk menyuruh
Hong Pei membuka pakaiannya.
Shu haipun mencari cara agar Hong Pei dapat membuka
bajunya.
“Hei, kau sangat jorok. Kau berkeringat setelah bermain
bola basket. Sekarang kau berbaring ditempat tidurku bahkan sebelum mandi”ucap
Shu Hai. Hong Pei mengangkat sedikit kepalanya “Apakah kamarmu sangat bersih
pada awalnya?”tanya Hong Pei(orang kamarnya seperti kapal pecah”
“kurasa menjadi bersih adalah nyaman. Tidak bersih tidak
nyaman. Setidaknya mandi dan gantilah pakaianmu.”ucap Shu Hai, Hong Pei
bertanya bagaimana ia akan mengganti pakaiannya, Shu hai menyuruhnya mencoba
menggunakan kekuatan pikiran. Hong Pei seperti menyadari sesuatu
“Mengapa kau tiba-tiba memintaku berganti pakaian?”tanya
Hong Pei
“Oh! Apa yang sedang kau lihat?”tanya Hong Pei lagi
menghampiri komputer Shu Hai, namun Shu Hai mematikan monitornya, Hong Pei
mencoba menghidupkannya namun tidak bisa
“Bukan begitu. Seorang hantu hanya butuh jiwa. Mengapa
kau harus mengenakan pakaian?”ucap Shu Hai lalu berbaring dikasurnya, sedangkan
Hong Pei ada didepan komputer Shu Hai
“Jika kau menaruhnya seperti itu, berarti kau telanjang
saat ini, benarkan?”tanya Shu Hai
“telanjang? Akankah seperti itu?”tanya Hong Pei
Shu Hai bangkit dan duduk dikasurnya, namun pemandangan
yang ada didepannya sonta membauatnya kaget bukan main, sampai sampai
menghembuskan kapas-kapas yang ada pada hidungnya. Dan penamppilan itu adalah
Hong Pei yang telanjang.
“Mengapa kau melepaskan pakaianmu?”tanya Shu Hai
histeris. Hong Pei yang menyadari dirinya telanjang langsung menunduk dan
mencoba menutup-nutupinya
“janagn khawatir. Tunggu sebentar”ujar Shu Hai mencoba
mencari sesuatu. Dan ternyata dia mencari gambar poster animenya.
“Apa yang kau lakukan?”tanya Hong Pei
“Membakar pakaian untuk kau kenakan”ujar Shu Hai
“Kau bermasalah ya? Mengapa kau membakar pakaian pelaut
untukku”ujar Hong Pei yang masih sibuk menutupi dirinya. Tiba tiba terbesit
sesuatu dipikiran Shu Hai, dia lalu mendekati Hong Pei, sementara Hong Pei
panik ketakutan dan menyuruh Shu Hai untuk jangan mendekat. Hingga akhirnya
terdengar teriakan dari luar rumah(Shu
Hai kamu ngapain, ajak-ajak dong)
Ditempat lain,
ketiga eksentrik temannya Shu Hai sibuk bermain game. Hingga mereka mengeluh
mengenai Shu Hai yang tidak pernah lagi datang.
Balik lagi ke kamar Shu Hai. Kali ini Hong Pei sudah mengenakan
pakaian.
“Dari apa yang bisa kukatakan, rohmu dipengaruhi oleh
sinyal tersembunyi. Sinyal tersembunyi ini seperti perintah. Selama rohmu
berfikir apa yang harus kau kenakan, kau mampu mengenakan pakaian jika
diinginkan”ujar Shu Hai berjalan mondar mandir disamping Hong Pei yang duduk
diranjang sambil memakan kripik.
“bagaimanapun juga, ini berbeda dari kekuatan
pikiran.”ujar Hong Pei
“Kekuatan pikiranmu yang berperan memberikan perintah.
Sederhananya, selama kau menginginkannya, kau bisa memilikinya.”ujar Shu Hai
penuh keyakinan. Lalu Hong Peipun mencobanya, ia berhasil mengganti pakaiannya.
Hong Pei tekagum kagum sendiri bahwa dia bisa melakukan
itu, berbeda dengan Shu Hai, dia melihat kaki Hong Pei yang melayang. Shu Hai
berkata hal ini sama seperti saat Hong Pei memukulnya dan berganti pakaian.
“karena kau berfikir bahwa kau mampu menyentuh
benda-benda ini, tampaknya kau sungguh menyentuhnya”Ujar Shu Hai.
Benar saja, Hong pei mencoba mengangkat pensil dan buku
komik Shu Hai yang ada diatas meja.
“Itu hanya bertahan sedetik”ujar Hong Pei
“Benar. Hanya sedetik”ujar Shu Hai
“jadi itu berarti kalau aku mungkin memiliki kemampuan
lain yang belum aku ketahui?”ujar Hong Pei, Shu Hai yang juga merasa senang
mengajak Hong Pei unutk menyentuh benda yang lainnya.
Hong Pei hanya
mengiyakan. Namun Hong Pei merasa sanagt lelah dan mengatakan bahwa ia merasa
ia ingin tidur, lalu tidur di sofa Shu Hai. Shu Hai heran, ia berfikir bahwa
Hong Pei tidak memerlukan tidur.
“Hei”panggil Shu Hai, namun Hong Pei sudah tidur
“menyentuh terlalu banyak benda menghabiskan banayk
energi”ucap Shu Hai, sesaat kemudian Shu Hai menyelimuti Hong Pei(lebih
tepatnya menaruh selimut yang masih dilipat dibadan Hong Pei)
Dikantor pada saat malam Jian Hao berdiri didepan
mobilnya seperti menunggu sesuatu. Lalu Asisten Zhang muncul. Jian Hao bertanya kenapa dia ada
disini padahal sudah larut malam. Asisten Zhang berkata bahwa besok ada rapat,
jadi departemen desain berkerja lembur(Si Yi)
“asisten direktur, tidakkah kau terlalu keras? Kupikir
tak perlu melakukan hal semacam ini. Didesain tahunan musim lalu-“ucap Jian Hao
namun Asisten Zhang memotong bahwa untuk mengurangi rasa bersalah, tadinya ia
keluar untuk membeli cemilan tengah malam bagi departemen desain. Lalu asisten
Zhang mengajak Jian Hao untuk pergi, namun sepertinya Jian Hao tidak mau
“bukankah kau hanya mencoba untuk membuatku masuk kedalam
perusahaan?”tanya Jian Hao
“tak ada ynag bisa memaksamu mengambil alih posisi yang
tidak au inginkan. Bukankah itu benar?”tanya Asisten Zhan lalu mencoba membuka
pintu mobil Jian Hao, namun terkunci
“kita tak perlu mengikuti pengaturan yang dilakukan orang
tua kita. Jika kita tidak menempuh jalan tersebut, tak ada yang bisa memaksa
kita melakukannya’ujar Jian Hao. Lalu mereka berdua terdiam sejenak.
“apa yang harus aku lakukan? Aku sudah berada dijalan
ini. Lebih penting lagi, tak ada yang memaksaku”ujar Asisten Zhang
Dikamar Shu Hai, Hong Pei yang tidur dikasurnya Shu
Haipun terbangun(perasaan tadi tidur disofa deh)
“Wang Shu Hai tak ada disini? Ini sangat larut. Kemana
perginya dia”tanya Hong Pei(pada dirinya sendiri mungkin???)
Ternyata Shu Hai sedang mencari jam tangan yang persis
seperti punya Si Yi yang rusak.
“Cepat atau lambat
aku harus mengembalikan arloji ini kepada pemiliknya. Tidakkah itu berarti
bahwa Ling Hong Pei akan sepenuhnya menghilang? Tidak, aku harus memikirkan
sebuah cara untuk menolongnya”narasi kata hati Shu Hai
Sedangkan Hong Pei yang berada dikamar Shu Hai mencoba
menghidupkan lampu dan berhasil. Ia kemudian melihat lihat kertas desain
perkerjaan Shu Hai dalam membetulkan jam tangan Si Yi yang kemarin.
Shu Hai lalu mendapat telepon dari Zheng Nan mengenai jam
tangan temannya yang ada pada Shu Hai(jam tangan Si Yi, aku bilang kalo
diantara Shu Hai dan Zheng Nan, namanya jam tangan teman Zhen Nan ya, karnakan
Shu Hai belum tau itu jam tanagn Si Yi). Zheng Nan menyuruhnya membawakan
arlojinya besok, belum sempat Shu Hai menjawab Zheng Nan sudah mematikan
teleponnya.
Dirumah Shu Hai dan Hong Pei duduk berhadapan, seperti
ada sesuatu yang ingin dikatakan. Tetapi wajah mereka berbeda, Hong Pei dengan
senyum, sementara Shu Hai dengan tatapan(aneh mungkin). Mereka tidak sengaja
berbicara bersamaan. Hong Pei menyuruh Shu Hai duluan, namun Shu Hai mengatakan
bahwa Hong Pei saja duluan karna Hong Pei sudah mati(apa hubungannya?#gubrak)
“kau tidak mengekar rekan dewimu? Kau akan berkerja hari
ini, kan? Aku akan ikut denganmu. Untuk membalas budimu, aku bisa membantumu
mengintainya”ujar hong Pei ada maunya
“kau yang akan mengintai dia, bukan aku.”jawab Shu Hai
“bagaimana menurutmu? Aku akan memikirkan cara agar dia
menyukaimu”ujar Hong Pei
“berhentilah bermimpi. Dia seorang dewi. Bagaimana bisa
dia suka padaku?”ujar Shu Hai
“bagaimana kita akan tahu tanpa berusaha? Kita harus
mencoba untuk mencari tahu. Aku bisa berjanji padamu bahwa tidak akan ada
masalah”ujar Hong Pei yang membuat Shu Hai berdiri
“janjimu itu tidak ada buktinya. Apa aku satu-satunya
yang lugu atau dirimu?”ujar Shu Hai
“Wang Shu Hai, membuatnya menyukaimu adalah tanggung
jawabku. Jadi”belum sempat Hong Pei melanjutkan kata katanya Shu Hai memotong
agar Hong Pei menghentikan perbuatannya, jangan seperti ini.
“apa yang sebenarnya kau inginkan? Katakanlah”Hong Pei
hanya senyum-senyum
“Katakanlah!”ujar Shu Hai sekali lagi
“aku akan membantumu mendapatkan dewi, dan kau membantuku
dengan yang kemarin...”ucapan Hong Pei terputus karna Shu Hai menolak
“aku sudah bilang bahwa aku akan mengembalikan arlojinya
hari ini”ujar Shu Hai lalu makan sambil berjalan, smentara Hong pei
mengikutinya
“Secepat itu? Apa tidak bisa kau menundanya?”tanya Hong
Pei
“Tidak. Aku harus mengembalikan kepdanya”jawab Shu Hai
lalu duduk di Sofa, hong Peipun duduk disebelahnya.
“Tolong aku sekali lagi saja. Mungkin aku akan menemukan
sebuah cara untuk bisa lepas dari arloji ini. Tidakkan kau sangat tertarik
dalam percobaan ini, juga?” tanya Hong Pei. Shu Hai membenarkan namun ia bilang
bahwa mereka tidak bisa melakukannya
“bukankah kau sudah meilhatnya tadi malam? Kau tidak
perlu tidur sama sekali, tetapi setelah percobaan kita situasimu memburuk. Aku
tidak mau mengambil resiko itu” Ujar Shu Hai
“tapi aku baik-baik saja”ujar Hong Pei
“Aku merasa menyesal juga”ujar Shu Hai(gak nyambung
jawabnnya)
“setelah aku tidur, aku bertenaga lagi”ujar Hong Pei
“Wow, jagung ini sangat enak. Merek apa ini”ujar Shu Hai
melirik makanannya lalu kembali kemeja makan
“Aku ini serius. Jika kau mengembalikan arloji itu, aku
bahkan tidak punya kesempatan untuk mengambil resiko itu lagi’ucap Hong Pei
“Jika aku menghilang, aku tidak punya kesempatan lain.
Tolong bantu aku sekali lagi”ucap Hong Pei yang membuat Shu Hai sedikit marah
dan berdiri
“Apa kau hanya berharap untuk bertemu dengan pacarmu atau
anggota keluarga lagi?”tanya Shu Hai
“kenapa aku tidak bisa mempunyai harapan? Aku bukan kau.
Jika itu adalah sesuatu yang bisa aku lakukan, aku akan mencoba dan
melakukannya. Aku tidak ingin menghindari sesuatu bahkan tanpa mencobanya.
Mungkin kau pernah terlukan karna kau memiliki harapan, tapi aku tidak akan,
oke?ujar Hong Pei
“oke. Selama kau tidak terluka, maka itu tidak apa-apa.
Maka tidak ada gunanya aku merasa kasihan untukmu”ujar Shu Hai, Hong Pei
menanyakan maksud Shu Hai.
“karena aku tidak akan melakukan apapun untuk memenuhi
apa yang kau harapkan”ujar Shu Hai melepas jam tangannya(is is is, Shu Hai lah)
“apa yang dia usahakan untuk memberiku kuliah? Siapa yang
dia coba buat kesal ketika dia sudah mati?ucap Shu Hai kesal lalu kembali
memakan jagungnya.
Dikantor Shu Hai mengembalikan jam tangannya kepada Zheng
Nan. Zheng Nan memujinya hingga dia merasa aneh terhadap jamnya
“tunggu. Apakah kau telah membeli yang baru unttukku
karena kau tidak bisa memperbaikinya?”tanya Zheng Nan
“Hal yang baik dariku, Dorae-Supermon, memiliki padanagan
ke depan yang hebat, jadi aku sengaja tidak memperbaiki goresan pada jam
tangan. Maafkan aku. Ini bukan berarti bahwa aku tidak ingin memperbaikinya,
tapi selama kebencian masih ada didunia ini, aku harus memiliki ratusan cara
untuk membenarkan diri sendiri untuk menangani ejekan orang lain. Aku tidak
takut pada kebencianmu. Aku hanay takut bahwa kau tidak memiliki kebencian.
Jadi? Takut, kan?”celoteh Shu Hai. Zheng Nan bertanya berapa harganya, Shu Hai
berkata kapan dia pernah meminta biaya dari Zheng Nan. Zheng Nan bilang biaya
untuk material. Shu Hai bilang nilai persahabatan mereka tidak bisa dinilai
dengan uang, kecuali jika Zheng Nan ingin memberinya 15.000NTD. Zheng Nan
langsung bilang pada Shu Hai bermimpi.
“Aku Pergi duluan”ujar Zheng Nan
Shu Hai mengikuti Zheng Nan dan memanggilnya, seperti ada
yang ingin ditanyakannya.
“Apa yang kau inginkan?”tanya Zheng Nan, Shu Hai bertanya
siapa teman Zheng Nan yang punya jam tanagnnya
“Dia sahabatku sejak kuliah. Tunggu sebentar. Kapan kau
pernah begitu tertarik pada teman-temanku sebelumnya? Bagaimana mungkin kau ingin aku untuk memperkenalkan
dia kepadamu
“Aku hanay berfikir bahwa, itu, bukan, sepertinya, arloji
itu adaalh milik seseorang. Bagaimana dia bisa begitu bahagia setelah itu
diperbaiki. Tidak bisakah aku penasaran?”tanya Shu Hai
“Kau tidak bisa. Aku sudah bilang bahwa dia adalah
sahabat kuliahku.”ujar Zheng Nan
“lalu... apa dia hidup dengan baik? Jangan bilang bahwa
dia sudah punya pacar atau bahkan dia sudah menikah?”(hm.. ada yang kuatir saam Hong Pei nih)
“jangan khawatir. Bahkan jika kau, Wang Shu Hai,
reinkarnasi sampai 5380 kali, jawaban untuk pertanyaan ini adalah tetap bukan
urusanmu”jawab Zheng Nan
“jadi itu berarti dia sudah? Berapa bulan?”tanya Shu Hai.
Zheng Nan berkata Shu Hai sanagt aneh. Semenjak kapan dia berubah dari
eksentrik menjadi mesum, Shu Hai menjawab tidak. Zheng nan menyudahi bahwa ia
ingin rapat.tetapi sebelum Zheng Nan pergi Shu Hai berkata kalau ada masalah
apa-apa dengan arloji itu, Zheng Nan bisa membawanya kepada Shu Hai
Ditangga Shu Hai tidak sengaja bertabrakan dengan Si Yi
yang mau turun dari tangga. Bibir Shu Hai menjadi berdarah hingga Si Yi
memegangnya, namun Shu Hai berkata tidak apa apa sambil menunduk. Sambil
menunduk pula Shu Hai membantu Si Yi mengumpulkan desain kemasan botol yang
berhamburan, walaupun Si Yi berkata tidak usah. Hingga Jian Hao datang dan
menjemput Si Yi dan menyuruhnya bergegas.
Shu Hai kegirangan dia berkata melakukan interaksi dengan
wanita. (di anime, interaksi 2d dlam dunia maya, interaksi 3d dalam dunia
nyata). Teman-temannya meminta detail kejadiannya. Namun Shu Hai berkata dia
terlalu malu untuk mengatakannya. Aslinya interaksi yang dimaksud Shu Hai gak
sengaja memengang tangan Si Yi sewaktu mengutip desain botol parfum. (yah _-_ )
Zheng Nan mmeberikan jam tangan kepada Si Yi, Si Yi
takjub denagn teman Zheng Nan karna berhasil memperbaikinya. Si Yi ingin
mentarktir teman Zheng Nan itu makan malam(Shu Hai).
“Biar aku katakan padamu. Kapankun dia bertatap muka
dengan seorang gadis, dia tidak daapt melakukan kontak mata lebih dari 3
detik”ucap Zheng Nan. Si Yi teringat waktu pertama bertemu Shu Hai(waktu Shu
Hai diiukti Hong Pei kekantor trus dijidat Shu Hai ada kertas mantra), Shu Hai
langsung menunduk, dan saat ia tidak sengaja bertabrakan ditangga dengan Shu
Hai, Shu Hai juga langsung menunduk.
Si Yi bertanya apakah teman Zheng Nan itu pemalu. Namun
dijawab Zheng Nan “Dia bukan pemalu. Dia punya penyakit. Aku sarankan agar kau
tidak mengalaminya secara pribadi, oke?”
“Zheng Nan, aku benar-benar ingin mentraktir dia makn
malam. Aku ingin berterimakasih secara pribadi.”ujar Si Yi
“Jika kau mentraktirnya makan malam, kurasa dia akan
super senang!. Baiklah, serahkan padaku”ujar Zhen Nan
“Terimakasih”ujar Si Yi dan mereka mau berjalan namun Si
Yi menambakan pada agar Zheng Nan janagn memberitahu Shu hai kalau pemilik
arloji akan mentraktir Shu Hai makan malam.
“kenapa tidak?”tanya Zheng Nan
“aku takut dia tidak akan datang”ujar Si Yi
Zheng Nan berkata dia tidak akn begitu namun Si Yi
memotongnya bahwa Dia akan seperti itu. Dan dengarkan saja apa yang Si Yi
katakan. Zheng Nanpun menyetujuinya.
HiruPiku, Hmm, akhirnya di bagian ini Shu Hai udah mulai nunjukin dia kuatir sama Hong Pei, walaupun didepan Hong Pei dia gak perduli. Minna, kalau kalian baca, tolong tinggalin jejak di kolom Komentar dong, aku gak tau, banyak yang berminat apa enggak, ya? ya? ya? hehehe. Sebenarnya aku laaama ngepostnya karna, koneksi yang lelet, dan dramanya satu episode lumayan panjang, ada 70 menit. kalau dibagi 2 part jadi 35 menit. Tapi walaupun kadang telat ngepost, aku janji deh, setiap satu minggu aku akan ngepost satu episode. seberapa cepat aku ngepostnya, tergantung dari reaksi kalian. Makanya, tolong komen ya... terserah mau kritik ataupun saran. ya... Bye bye, see you, Ja Mata... (^-^)*
Lanjutt....aku suka filmnya karna ada jesper, sayang klo ga dilanjutin. Semangatt trus yah! Ditunggu next episode ^^
ReplyDeletesuka sama dramanya ^^
ReplyDeleteditunggu eps selanjutnya :)
semngat!
Lanjutin ya mbak... suka deh sama ceritanya
ReplyDeleteOk, Ok, sambungannya aku up-date besok ya... (^-^)*
ReplyDeleteSabtu
Jesper tu yg jadi You Qian di I See You Again ya?ditunggu lanjutannya aja deh.......Semangat!!
ReplyDeleteiya... hehehe, Jasper Liu yang mainin You Qian di When I See You Again. Dia juga main di love myself or you. ada lagi sih dramanya satulagi tentang masak-masak, cuma aku belum punya. Makasih udah mampir ya. Harigato (^U^)*
Deletelanjuttt mbak,, suka sama ceritanya,, makasih udah dibuatin sinopsinya.. :)
ReplyDeleteMbk ko gk d lnjut sieh nulisnya...gantung nieh pngen tau lanjutannya...lnjutin ya mbk pleasss
ReplyDelete