June 23, 2016

I Am Sorry, I Love You Episode 02 ~ Part 1



Yup, kalung yang berisi janji
Saat Shu Hai berkata dia akan menunggu Hong Pei di luar, Shu Hai menunggu Hong Pei dikolam.


Sedangkan Saat Hong Pei dan Si Yi berada diantara pintu, pada akhirnya mereka
tidak bertemu. Karna pada saat Si Yi membuka pintu, Hong Pei sudah tidak ada lagi. Namun saat masuk kedalam Si Yi melihat punggung seseorang yang sedang duduk. Dan ternyata orang itu adalah Jian Hao.





Kemana Shu Hai dan Hong Pei, mereka sudah dalam perjalanan pulang. Selama perjalanan mereka terlibat percakapan.
“Hong Pei, apa kau ingin aku membantumu?”tanya Shu Hai
“Dengan apa?”tanya Hong Pei seakan tak perduli

“Aku akan membantumu mendapatkan api dan membakar rumah itu”ucap Shu Hai yang pertama disahut anggukan oleh Hong Pei(dia asal angguk aja, lebih tepatnya gak dengerin Shu Hai)
“Apa? Membakar Apa? Tidak Boleh!!”Ucap Hong Pei kemudian, Shu Hai hanya bisa tersenyum cengengesan



“Kau datang kesini dengan harapan bertemu dengan seseorang, bukan?”tanya Shu Hai
“Tapi hasilnya mengecewakan”sambung Shu Hai lagi
“Bagaimana kau tau?”tanya Hong Pei
“Aku menyarankanmu berhenti berharap pada orang lain. Tidak akan ada baiknya. Ini sangat membosankan. Ayo. Aku harus cepat-cepat pulang kerumah untuk menonton kartunku”ucap Shu Hai namun Hong Pei hanya terdiam
“Hei! Sudah Hampir terlambat”ucap Shu Hai yang melirik jam tangannya lalu berlari, sementara Hong Pei terdiam sejenak dan bergumam bahwa
“ tidak masalah untuk berharap, berharap dia masih mengingatku(Hong Pei) seperti apa yang kupercaya. Suatu hari, kita pasti bertemu lagi”



Dilain tempat Si Yi menanyakan Jian Hao kenapa ada disini. Jian Hao berkata bahwa ia tidak tau harus menjawab apa lagi pertanyaan Si Yi itu. Si Yi hanya tidak menyangka bahwa ada seseorang-. Seseorang yang datang kemarikan potong Jian Hao yang dibalas anggukan oleh Si Yi

“Aku tiba-tiba rindu padanya hari ini, terasa seperti dia datang kesini, jadi aku datang bahkan tanpa memikirkannya”ucap Jian Hao kepada Si Yi, namun Si Yi tidak mejawab apa-apa
“Tidakkah kau merasa ini sangat hebat? Kita berdua datang kesini diwaktu yang sama tanpa rencana apapun. Aku berfikir Hong Pei sedang memikirkan kita secara telepatis. Aku dengar orang-orang berkata bahwa hanya orang-orang yang dia cintai, yang dapat merasakannya”ucap Jian Hao yang membuat Si Yi tersenyum.
“Terkadang, aku berfikir apakah aku haarus mempercayai takhayul seperti ini. Aku jelas-jelas tau ini tidak terlalu ilmiah, tapi aku tidak bisa tidak mempercayainya”ucap Jian Hao




“Aku mempercayainya, karna kau dan Hong Pei adalah sahabat. Sangat alami jika kau mampu merasakannya”ujar Si Yi
“aku sedang berfikir didunia ini, hanya kita yang dapat bertemu untuk merindukannya bersama. Mengapa? Karena kau adalah pacarnya dan aku adalah sahabatnya”ucap Jian Hao yang membuat Si Yi terseyum
“karena kita berdua sudah disini, dimana dia?”ucap Jian Hao melirik kepada Si Yi yang dibalas tertawaan kecil oleh Si Yi. Lalu Jian Hao sambil berandapun berteriak memanggil-manggil nama Hong Pei lalu diikuti oleh Si Yi.




Diperjalanan pulang Hong Pei bertanya kenapa Shu Hai bergegas ingin pulang, Shu Hai menjawab bukankah sudah ia katakan bahwa dirinya ingin menonton kartun.
“Kartun tidak memiliki kaki, mereka juga tidak akan kabur. Untuk apa bergegas?”tanya Hong Pei. Shu Hai menjawab jika ia melewatkan kartunya ia tidak akan berjumpa dengan  Xiao-Shiannya(karakter kartun) selama satu minggu.
“wow, tingkat keeksentikkanmu tinggi sekali. Tidak bisakah kau menontonnya online. Sejujurnya aku perhatikan tidak ada yang tidak bisa kau lakukan secara online”ujar Hong Pei yang dijawab tentu oleh Shu Hai. Hong Peipun muncul tepat didepan Shu Hai mencoba menahan Shu Hai
“Hei berhenti melakukan itu. Apa maumu sekarang? Aku sudah melakukan semua yang kubisa”ujar Shu Hai
“Tidak apa-apa. Tidakkah menurutmu cuaca hari ini cukup bagus? Tidakkah hari ini terasa nyaman?tanya Hong Pei yang dijawab Bagus oleh Shu Hai
“Bolehkan aku minta satu permintaan lagi”tanya Hong Pei yang dijawab tidak oleh Shu Hai sambil menutup telinganya
“kak Shu Hai”ujar Hong Pei sambil melompat-lompat seperti anak-anak



“Hei, apakah kau tidak tau malu? Kita dilahirkan ditahun yang sama, tapi kau lahir dibulan yang lebih awal. Kau memanggilku KAKAK Shu Hai?”ujar Shu Hai
“memang benar kita dilahirkan ditahun yang sama, tapi aku sudah mati enam tahun yang lalu. Jika aku 22 tahun maka kau sudah berumur 28 tahun”ujar hong Pei yang langsung dipotong Shu Hai kau dan langsung berbalik. Begitu Shu Hai bebalik epala Hong Pei langsung menunduk dan pura-pura merajuk “Aku tidak mempunyai banyak waktu yang tersisa. Setelah kau mengembalikan jam tangan itu...”ucap Hong Pei yang dijawab bahwa Hong Pei sangat menyebalkan oleh Shu Hai. Akhirnya Shu Hai menanyakan keinginan Hong Pei... Apa keinginan Hong Pei >>>>>>>





Mereka sudah berada dipinggir lapanagn basket. Ternyata permintaan Hong Pei adalah bermain basket. Hong Pei mengajak Shu Hai berman basket, namun Shu Hai memilih untuk menonton kartunnya melalui tab dipinggir lapangan. Sesekali Shu Hai melihat kearah orang yang bermain basket dengan pandangan(mungkin iri/kagum). Hong Pei tidak benar-benar bermain basket, layaknya orang normal,(lebih seperti pemain yang gak dianggep(miris)).




Akhirnya setelah yang lain selesai bermain basket, Hong  Pei menyuruh Shu Hai untuk mulai bermain basket. Namun setelah Shu Hai bermain basket, satu kata “GAGAL TOTAL”eh dua kata deh.
Masih mendrible (mantulin bola kelantai pake tangan) bolanya pada kabur mulu(hadeh(_-_))




Akhirnya Shu Hai terlihat sangat kelelahan tapi tetap mencoba mendrible bola
“Shu Hai, mengapa kau sangat buruk”tanya Hong Pei, Shu Hai mencoba marah, namun dia kembali kelelahan yang membuat Hong Pei kuatir
“Mengapa mukamu sanagt pucat? Apakah kau baik-baik saja? Ayo kita pulang saja”ujar Hong Pei namun semangat Shu Hai langsung bangkit dan berapi-api kali ini
“kata siapa? Aku bisa melakukannya. Aku tidak percaya aku tidak bisa mencetak skor”ucap Shu Hai percaya diri
“Hei lihat”ujar Shu Hai menunjuk kearah lain untuk mengalihkan perhatian Hong Pei, sementara Shu Hai mencoba memasukan bola keranjang, reflek Hong Pei menghentikan bola dengan tangannya, Hong Pei malah bisa menyentuh bola tersebut dan berakibat bola tersebut mendarat keras diwajah Shu Hai(ya ampun, udah wajahnya gitu, untung gak jadi gado-gado tuh wajah)


Hong Pei dengan keheranan dan perasaan amat senang karena bisa menyentuh bola, sedangkan Shu Hai terkapar. Betul betul seperti teman yang tertawa saat kita menangis deh. Hong Pei tertawa, Shu Hai nangis seperti anak-anak karena terkena bola(hidungnya sampai mimisan, kali ini poor Shu Hai deh)




Sampai akhirnya dirumah Hong Pei dengan kesibukan dengan kebingungannya sendiri yang ia bisa menyentuh bola. Sementara Shu Hai memainkan game, saat Hong Pei mengangu Shu Hai, Shu Hai menunjukan hidungnya yang mimisan karena Hong Pei, Shu Hai berkata itu adalah tekad Hong Pei, seberapa buruk Hong Pei ingin melukainya. Hong Pei hanya bisa menjawab kalau itu adalah reflek pemain bola, dan jangan dimasukkan kehati.
“Aku tidak memasukannya kehati, aku mendapatkannya diwajahku”ujar Shu Hai menunjukan wajahnya yang mimisan, dia bertanya lagi bahwa kapan dia pernah menyalahkan hong pei. Hong Pei hanya bisa kembali meminta maaf dan berkata tidak sengaja. 


“kenapa aku merasa seperti kau sedang menertawakan kesengsaraanku. Ketawa, kau tertawa. Kau akan menangis sebenatr lagi”ucap Shu Hai. Hong Pei beralih bahwa dia tidak tertawa dan biasanya dia terlihat seperti ini. Shu Hai melakukan vhatting di media sosial sambil tetap berbicara pada Hong Pei, di media sosial Shu Hai menceritakan bahwa dia tadinya bermain basket dengan hantu
“kau senang bukan? Lihat, aku bukan hanya eksentrik jelek, sekarang kulitku juga menggelap”ujar Shu Hai

“”Eksentik jelek” apanya? Berhenti mengarang kata”ucap Hong Pei
Shu Hai sibuk dengan media sosialnya dan tidak perduli dengan apa yang dikatakan Hong Pei
“sebenarnya aku merasa senang. Aku sebenarnya berfikir bahwa aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi dengan dunia ini. Aku sudah mempersiapkan mentalku untuk itu, tapi pada saat aku menyentuh boal itu... Wow!. Tiba-tiba aku merasa tidak seperti tak punya harapan lagi. Aku merasa seperti aku belum meninggalkan dunia manusia sama sekali. Aku merasa sangat nyata”ujar Hong Pei.
Di media sosial Shu Hai mendapatkan pesan untuk menyuruh Hong Pei membuka pakaiannya.


Shu haipun mencari cara agar Hong Pei dapat membuka bajunya.
“Hei, kau sangat jorok. Kau berkeringat setelah bermain bola basket. Sekarang kau berbaring ditempat tidurku bahkan sebelum mandi”ucap Shu Hai. Hong Pei mengangkat sedikit kepalanya “Apakah kamarmu sangat bersih pada awalnya?”tanya Hong Pei(orang kamarnya seperti kapal pecah”
“kurasa menjadi bersih adalah nyaman. Tidak bersih tidak nyaman. Setidaknya mandi dan gantilah pakaianmu.”ucap Shu Hai, Hong Pei bertanya bagaimana ia akan mengganti pakaiannya, Shu hai menyuruhnya mencoba menggunakan kekuatan pikiran. Hong Pei seperti menyadari sesuatu
“Mengapa kau tiba-tiba memintaku berganti pakaian?”tanya Hong Pei
“Oh! Apa yang sedang kau lihat?”tanya Hong Pei lagi menghampiri komputer Shu Hai, namun Shu Hai mematikan monitornya, Hong Pei mencoba menghidupkannya namun tidak bisa
“Bukan begitu. Seorang hantu hanya butuh jiwa. Mengapa kau harus mengenakan pakaian?”ucap Shu Hai lalu berbaring dikasurnya, sedangkan Hong Pei ada didepan komputer Shu Hai
“Jika kau menaruhnya seperti itu, berarti kau telanjang saat ini, benarkan?”tanya Shu Hai
“telanjang? Akankah seperti itu?”tanya Hong Pei



Shu Hai bangkit dan duduk dikasurnya, namun pemandangan yang ada didepannya sonta membauatnya kaget bukan main, sampai sampai menghembuskan kapas-kapas yang ada pada hidungnya. Dan penamppilan itu adalah Hong Pei yang telanjang.
 (Oke, ini cukup pemandangan mengerikan, atau menyenangkan minna?Kkkk)


“Mengapa kau melepaskan pakaianmu?”tanya Shu Hai histeris. Hong Pei yang menyadari dirinya telanjang langsung menunduk dan mencoba menutup-nutupinya
“janagn khawatir. Tunggu sebentar”ujar Shu Hai mencoba mencari sesuatu. Dan ternyata dia mencari gambar poster animenya.

“Apa yang kau lakukan?”tanya Hong Pei
“Membakar pakaian untuk kau kenakan”ujar Shu Hai
“Kau bermasalah ya? Mengapa kau membakar pakaian pelaut untukku”ujar Hong Pei yang masih sibuk menutupi dirinya. Tiba tiba terbesit sesuatu dipikiran Shu Hai, dia lalu mendekati Hong Pei, sementara Hong Pei panik ketakutan dan menyuruh Shu Hai untuk jangan mendekat. Hingga akhirnya terdengar teriakan dari luar rumah(Shu Hai kamu ngapain, ajak-ajak dong)


 Ditempat lain, ketiga eksentrik temannya Shu Hai sibuk bermain game. Hingga mereka mengeluh mengenai Shu Hai yang tidak pernah lagi datang.

Balik lagi ke kamar Shu Hai. Kali ini Hong Pei sudah mengenakan pakaian.
“Dari apa yang bisa kukatakan, rohmu dipengaruhi oleh sinyal tersembunyi. Sinyal tersembunyi ini seperti perintah. Selama rohmu berfikir apa yang harus kau kenakan, kau mampu mengenakan pakaian jika diinginkan”ujar Shu Hai berjalan mondar mandir disamping Hong Pei yang duduk diranjang sambil memakan kripik.
“bagaimanapun juga, ini berbeda dari kekuatan pikiran.”ujar Hong Pei
“Kekuatan pikiranmu yang berperan memberikan perintah. Sederhananya, selama kau menginginkannya, kau bisa memilikinya.”ujar Shu Hai penuh keyakinan. Lalu Hong Peipun mencobanya, ia berhasil mengganti pakaiannya.



Hong Pei tekagum kagum sendiri bahwa dia bisa melakukan itu, berbeda dengan Shu Hai, dia melihat kaki Hong Pei yang melayang. Shu Hai berkata hal ini sama seperti saat Hong Pei memukulnya dan berganti pakaian.


“karena kau berfikir bahwa kau mampu menyentuh benda-benda ini, tampaknya kau sungguh menyentuhnya”Ujar Shu Hai.
Benar saja, Hong pei mencoba mengangkat pensil dan buku komik Shu Hai yang ada diatas meja.
“Itu hanya bertahan sedetik”ujar Hong Pei
“Benar. Hanya sedetik”ujar Shu Hai
“jadi itu berarti kalau aku mungkin memiliki kemampuan lain yang belum aku ketahui?”ujar Hong Pei, Shu Hai yang juga merasa senang mengajak Hong Pei unutk menyentuh benda yang lainnya. 




Hong Pei hanya mengiyakan. Namun Hong Pei merasa sanagt lelah dan mengatakan bahwa ia merasa ia ingin tidur, lalu tidur di sofa Shu Hai. Shu Hai heran, ia berfikir bahwa Hong Pei tidak memerlukan tidur.
“Hei”panggil Shu Hai, namun Hong Pei sudah tidur
“menyentuh terlalu banyak benda menghabiskan banayk energi”ucap Shu Hai, sesaat kemudian Shu Hai menyelimuti Hong Pei(lebih tepatnya menaruh selimut yang masih dilipat dibadan Hong Pei)





Dikantor pada saat malam Jian Hao berdiri didepan mobilnya seperti menunggu sesuatu. Lalu Asisten Zhang  muncul. Jian Hao bertanya kenapa dia ada disini padahal sudah larut malam. Asisten Zhang berkata bahwa besok ada rapat, jadi departemen desain berkerja lembur(Si Yi)
“asisten direktur, tidakkah kau terlalu keras? Kupikir tak perlu melakukan hal semacam ini. Didesain tahunan musim lalu-“ucap Jian Hao namun Asisten Zhang memotong bahwa untuk mengurangi rasa bersalah, tadinya ia keluar untuk membeli cemilan tengah malam bagi departemen desain. Lalu asisten Zhang mengajak Jian Hao untuk pergi, namun sepertinya Jian Hao tidak mau


“bukankah kau hanya mencoba untuk membuatku masuk kedalam perusahaan?”tanya Jian Hao
“tak ada ynag bisa memaksamu mengambil alih posisi yang tidak au inginkan. Bukankah itu benar?”tanya Asisten Zhan lalu mencoba membuka pintu mobil Jian Hao, namun terkunci
“kita tak perlu mengikuti pengaturan yang dilakukan orang tua kita. Jika kita tidak menempuh jalan tersebut, tak ada yang bisa memaksa kita melakukannya’ujar Jian Hao. Lalu mereka berdua terdiam sejenak.
“apa yang harus aku lakukan? Aku sudah berada dijalan ini. Lebih penting lagi, tak ada yang memaksaku”ujar Asisten Zhang





Dikamar Shu Hai, Hong Pei yang tidur dikasurnya Shu Haipun terbangun(perasaan tadi tidur disofa deh)
“Wang Shu Hai tak ada disini? Ini sangat larut. Kemana perginya dia”tanya Hong Pei(pada dirinya sendiri mungkin???)


Ternyata Shu Hai sedang mencari jam tangan yang persis seperti punya Si Yi yang rusak.

Cepat atau lambat aku harus mengembalikan arloji ini kepada pemiliknya. Tidakkah itu berarti bahwa Ling Hong Pei akan sepenuhnya menghilang? Tidak, aku harus memikirkan sebuah cara untuk menolongnya”narasi kata hati Shu Hai

Sedangkan Hong Pei yang berada dikamar Shu Hai mencoba menghidupkan lampu dan berhasil. Ia kemudian melihat lihat kertas desain perkerjaan Shu Hai dalam membetulkan jam tangan Si Yi yang kemarin.


Shu Hai lalu mendapat telepon dari Zheng Nan mengenai jam tangan temannya yang ada pada Shu Hai(jam tangan Si Yi, aku bilang kalo diantara Shu Hai dan Zheng Nan, namanya jam tangan teman Zhen Nan ya, karnakan Shu Hai belum tau itu jam tanagn Si Yi). Zheng Nan menyuruhnya membawakan arlojinya besok, belum sempat Shu Hai menjawab Zheng Nan sudah mematikan teleponnya.



Dirumah Shu Hai dan Hong Pei duduk berhadapan, seperti ada sesuatu yang ingin dikatakan. Tetapi wajah mereka berbeda, Hong Pei dengan senyum, sementara Shu Hai dengan tatapan(aneh mungkin). Mereka tidak sengaja berbicara bersamaan. Hong Pei menyuruh Shu Hai duluan, namun Shu Hai mengatakan bahwa Hong Pei saja duluan karna Hong Pei sudah mati(apa hubungannya?#gubrak)


“kau tidak mengekar rekan dewimu? Kau akan berkerja hari ini, kan? Aku akan ikut denganmu. Untuk membalas budimu, aku bisa membantumu mengintainya”ujar hong Pei ada maunya
“kau yang akan mengintai dia, bukan aku.”jawab Shu Hai
“bagaimana menurutmu? Aku akan memikirkan cara agar dia menyukaimu”ujar Hong Pei
“berhentilah bermimpi. Dia seorang dewi. Bagaimana bisa dia suka padaku?”ujar Shu Hai
“bagaimana kita akan tahu tanpa berusaha? Kita harus mencoba untuk mencari tahu. Aku bisa berjanji padamu bahwa tidak akan ada masalah”ujar Hong Pei yang membuat Shu Hai berdiri
“janjimu itu tidak ada buktinya. Apa aku satu-satunya yang lugu atau dirimu?”ujar Shu Hai
“Wang Shu Hai, membuatnya menyukaimu adalah tanggung jawabku. Jadi”belum sempat Hong Pei melanjutkan kata katanya Shu Hai memotong agar Hong Pei menghentikan perbuatannya, jangan seperti ini.


“apa yang sebenarnya kau inginkan? Katakanlah”Hong Pei hanya senyum-senyum
“Katakanlah!”ujar Shu Hai sekali lagi
“aku akan membantumu mendapatkan dewi, dan kau membantuku dengan yang kemarin...”ucapan Hong Pei terputus karna Shu Hai menolak
“aku sudah bilang bahwa aku akan mengembalikan arlojinya hari ini”ujar Shu Hai lalu makan sambil berjalan, smentara Hong pei mengikutinya
“Secepat itu? Apa tidak bisa kau menundanya?”tanya Hong Pei
“Tidak. Aku harus mengembalikan kepdanya”jawab Shu Hai lalu duduk di Sofa, hong Peipun duduk disebelahnya.

“Tolong aku sekali lagi saja. Mungkin aku akan menemukan sebuah cara untuk bisa lepas dari arloji ini. Tidakkan kau sangat tertarik dalam percobaan ini, juga?” tanya Hong Pei. Shu Hai membenarkan namun ia bilang bahwa mereka tidak bisa melakukannya
“bukankah kau sudah meilhatnya tadi malam? Kau tidak perlu tidur sama sekali, tetapi setelah percobaan kita situasimu memburuk. Aku tidak mau mengambil resiko itu” Ujar Shu Hai


“tapi aku baik-baik saja”ujar Hong Pei
“Aku merasa menyesal juga”ujar Shu Hai(gak nyambung jawabnnya)
“setelah aku tidur, aku bertenaga lagi”ujar Hong Pei
“Wow, jagung ini sangat enak. Merek apa ini”ujar Shu Hai melirik makanannya lalu kembali kemeja makan

“Aku ini serius. Jika kau mengembalikan arloji itu, aku bahkan tidak punya kesempatan untuk mengambil resiko itu lagi’ucap Hong Pei
“Jika aku menghilang, aku tidak punya kesempatan lain. Tolong bantu aku sekali lagi”ucap Hong Pei yang membuat Shu Hai sedikit marah dan berdiri
“Apa kau hanya berharap untuk bertemu dengan pacarmu atau anggota keluarga lagi?”tanya Shu Hai
“kenapa aku tidak bisa mempunyai harapan? Aku bukan kau. Jika itu adalah sesuatu yang bisa aku lakukan, aku akan mencoba dan melakukannya. Aku tidak ingin menghindari sesuatu bahkan tanpa mencobanya. Mungkin kau pernah terlukan karna kau memiliki harapan, tapi aku tidak akan, oke?ujar Hong Pei


“oke. Selama kau tidak terluka, maka itu tidak apa-apa. Maka tidak ada gunanya aku merasa kasihan untukmu”ujar Shu Hai, Hong Pei menanyakan maksud Shu Hai.
“karena aku tidak akan melakukan apapun untuk memenuhi apa yang kau harapkan”ujar Shu Hai melepas jam tangannya(is is is, Shu Hai lah)
“apa yang dia usahakan untuk memberiku kuliah? Siapa yang dia coba buat kesal ketika dia sudah mati?ucap Shu Hai kesal lalu kembali memakan jagungnya.



Dikantor Shu Hai mengembalikan jam tangannya kepada Zheng Nan. Zheng Nan memujinya hingga dia merasa aneh terhadap jamnya­
“tunggu. Apakah kau telah membeli yang baru unttukku karena kau tidak bisa memperbaikinya?”tanya Zheng Nan

“Hal yang baik dariku, Dorae-Supermon, memiliki padanagan ke depan yang hebat, jadi aku sengaja tidak memperbaiki goresan pada jam tangan. Maafkan aku. Ini bukan berarti bahwa aku tidak ingin memperbaikinya, tapi selama kebencian masih ada didunia ini, aku harus memiliki ratusan cara untuk membenarkan diri sendiri untuk menangani ejekan orang lain. Aku tidak takut pada kebencianmu. Aku hanay takut bahwa kau tidak memiliki kebencian. Jadi? Takut, kan?”celoteh Shu Hai. Zheng Nan bertanya berapa harganya, Shu Hai berkata kapan dia pernah meminta biaya dari Zheng Nan. Zheng Nan bilang biaya untuk material. Shu Hai bilang nilai persahabatan mereka tidak bisa dinilai dengan uang, kecuali jika Zheng Nan ingin memberinya 15.000NTD. Zheng Nan langsung bilang pada Shu Hai bermimpi.
“Aku Pergi duluan”ujar Zheng Nan



Shu Hai mengikuti Zheng Nan dan memanggilnya, seperti ada yang ingin ditanyakannya.
“Apa yang kau inginkan?”tanya Zheng Nan, Shu Hai bertanya siapa teman Zheng Nan yang punya jam tanagnnya
“Dia sahabatku sejak kuliah. Tunggu sebentar. Kapan kau pernah begitu tertarik pada teman-temanku sebelumnya? Bagaimana  mungkin kau ingin aku untuk memperkenalkan dia kepadamu
“Aku hanay berfikir bahwa, itu, bukan, sepertinya, arloji itu adaalh milik seseorang. Bagaimana dia bisa begitu bahagia setelah itu diperbaiki. Tidak bisakah aku penasaran?”tanya Shu Hai
“Kau tidak bisa. Aku sudah bilang bahwa dia adalah sahabat kuliahku.”ujar Zheng Nan
“lalu... apa dia hidup dengan baik? Jangan bilang bahwa dia sudah punya pacar atau bahkan dia sudah menikah?”(hm.. ada yang kuatir saam Hong Pei nih)


“jangan khawatir. Bahkan jika kau, Wang Shu Hai, reinkarnasi sampai 5380 kali, jawaban untuk pertanyaan ini adalah tetap bukan urusanmu”jawab Zheng Nan
“jadi itu berarti dia sudah? Berapa bulan?”tanya Shu Hai. Zheng Nan berkata Shu Hai sanagt aneh. Semenjak kapan dia berubah dari eksentrik menjadi mesum, Shu Hai menjawab tidak. Zheng nan menyudahi bahwa ia ingin rapat.tetapi sebelum Zheng Nan pergi Shu Hai berkata kalau ada masalah apa-apa dengan arloji itu, Zheng Nan bisa membawanya kepada Shu Hai



Ditangga Shu Hai tidak sengaja bertabrakan dengan Si Yi yang mau turun dari tangga. Bibir Shu Hai menjadi berdarah hingga Si Yi memegangnya, namun Shu Hai berkata tidak apa apa sambil menunduk. Sambil menunduk pula Shu Hai membantu Si Yi mengumpulkan desain kemasan botol yang berhamburan, walaupun Si Yi berkata tidak usah. Hingga Jian Hao datang dan menjemput Si Yi dan menyuruhnya bergegas.




Shu Hai kegirangan dia berkata melakukan interaksi dengan wanita. (di anime, interaksi 2d dlam dunia maya, interaksi 3d dalam dunia nyata). Teman-temannya meminta detail kejadiannya. Namun Shu Hai berkata dia terlalu malu untuk mengatakannya. Aslinya interaksi yang dimaksud Shu Hai gak sengaja memengang tangan Si Yi sewaktu mengutip desain botol parfum. (yah _-_ )


Zheng Nan mmeberikan jam tangan kepada Si Yi, Si Yi takjub denagn teman Zheng Nan karna berhasil memperbaikinya. Si Yi ingin mentarktir teman Zheng Nan itu makan malam(Shu Hai).
“Biar aku katakan padamu. Kapankun dia bertatap muka dengan seorang gadis, dia tidak daapt melakukan kontak mata lebih dari 3 detik”ucap Zheng Nan. Si Yi teringat waktu pertama bertemu Shu Hai(waktu Shu Hai diiukti Hong Pei kekantor trus dijidat Shu Hai ada kertas mantra), Shu Hai langsung menunduk, dan saat ia tidak sengaja bertabrakan ditangga dengan Shu Hai, Shu Hai juga langsung menunduk.


Si Yi bertanya apakah teman Zheng Nan itu pemalu. Namun dijawab Zheng Nan “Dia bukan pemalu. Dia punya penyakit. Aku sarankan agar kau tidak mengalaminya secara pribadi, oke?”
“Zheng Nan, aku benar-benar ingin mentraktir dia makn malam. Aku ingin berterimakasih secara pribadi.”ujar Si Yi
“Jika kau mentraktirnya makan malam, kurasa dia akan super senang!. Baiklah, serahkan padaku”ujar Zhen Nan
“Terimakasih”ujar Si Yi dan mereka mau berjalan namun Si Yi menambakan pada agar Zheng Nan janagn memberitahu Shu hai kalau pemilik arloji akan mentraktir Shu Hai makan malam.
“kenapa tidak?”tanya Zheng Nan
“aku takut dia tidak akan datang”ujar Si Yi
Zheng Nan berkata dia tidak akn begitu namun Si Yi memotongnya bahwa Dia akan seperti itu. Dan dengarkan saja apa yang Si Yi katakan. Zheng Nanpun menyetujuinya.




HiruPiku, Hmm, akhirnya di bagian ini Shu Hai udah mulai nunjukin dia kuatir sama Hong Pei, walaupun didepan Hong Pei dia gak perduli. Minna, kalau kalian baca, tolong tinggalin jejak di kolom Komentar dong, aku gak tau, banyak yang berminat apa enggak, ya? ya? ya? hehehe. Sebenarnya aku laaama ngepostnya karna, koneksi yang lelet, dan dramanya satu episode lumayan panjang, ada 70 menit. kalau dibagi 2 part jadi 35 menit. Tapi walaupun kadang telat ngepost, aku janji deh, setiap satu minggu aku akan ngepost satu episode. seberapa cepat aku ngepostnya, tergantung dari reaksi kalian. Makanya, tolong komen ya... terserah mau kritik ataupun saran. ya... Bye bye, see you, Ja Mata... (^-^)*

8 comments:

  1. Lanjutt....aku suka filmnya karna ada jesper, sayang klo ga dilanjutin. Semangatt trus yah! Ditunggu next episode ^^

    ReplyDelete
  2. suka sama dramanya ^^
    ditunggu eps selanjutnya :)
    semngat!

    ReplyDelete
  3. Lanjutin ya mbak... suka deh sama ceritanya

    ReplyDelete
  4. Ok, Ok, sambungannya aku up-date besok ya... (^-^)*
    Sabtu

    ReplyDelete
  5. Jesper tu yg jadi You Qian di I See You Again ya?ditunggu lanjutannya aja deh.......Semangat!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya... hehehe, Jasper Liu yang mainin You Qian di When I See You Again. Dia juga main di love myself or you. ada lagi sih dramanya satulagi tentang masak-masak, cuma aku belum punya. Makasih udah mampir ya. Harigato (^U^)*

      Delete
  6. lanjuttt mbak,, suka sama ceritanya,, makasih udah dibuatin sinopsinya.. :)

    ReplyDelete
  7. Mbk ko gk d lnjut sieh nulisnya...gantung nieh pngen tau lanjutannya...lnjutin ya mbk pleasss

    ReplyDelete